Selasa, 30 Juni 2015

DIKLAT INTERAKSI ONLINE MINGGU 2


Pada sesi ini akan dipelajari materi sebagai berikut :

1.       Kecepatan potong (Cutting speed - Cs )
2.       Kecepatan Pemakanan (Feed - F)
3.       Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolution Per Menit - Rpm)
4.       Waktu Pemesinan Bubut (tm)
5.       Prosedur Penerapan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Pada Pengoperasian Mesin Bubut
6.       Kegiatan yang harus dilakukan
7.       Kegiatan yang Tidak boleh dilakukan





























SOAL LATIHAN MINGGU 2
DIKLAT INTERAKSI ON-LINE (DIO) 2015
TEKNIK PEMESINAN BUBUT


Nama :  AHMAD SAYUTHI, S.Pd                                    PB : KELAS A MADIUN

Soal Uraian 1 :
1)  Sebuah baja lunak berdiameter (Æ) 35 mm, akan dibubut dengan kecepatan potong (Cs) 22 meter/menit. Pertanyaannya adalah: Berapa besar putaran mesinnya ?.
Diketahui           : Diameter benda kerja,      D     = 35 mm
                           : kecepatan potong,            Cs   = 22 m/menit (22000 mm/menit)
Ditanyakan        : Putaran                             n     = …..
Penyelesaian:
                               

2)  Sebuah benda kerja akan dibubut dengan putaran mesinnya (n) 700 putaran/menit dan besar pemakanan (f) 0,25 mm/putaran. Pertanyaannya adalah: Berapa besar kecepatan pemakanannya ?.
Diketahui            : Besar pemakanan              f      = 0,25 mm/putaran
                            : Putaran                               n     = 700 rpm
Ditanyakan         : Kecepatan pemakanan       F     = …..
Penyelesaian:
Kecepatan pemakanan (F) = Besar pemakanan (f) x putaran (n)
                                                    = 0,25 x 700
                                                    = 175 mm/menit

3)  Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D)= 48 mm akan dibubut rata menjadi (d)= 42 mm sepanjang (l)= 55, dengan jarak start pahat (la)= 4 mm. Data-data parameter pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin (n)= 600 putaran/menit, dan pemakanan mesin dalam satu putaran (f)= 0,05 mm/putaran.
Pertaanyannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan proses pembubutan rata sesuai data diatas, apabila pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/proses?.
Diketahui             : panjang pembubutan         l      = 55 mm
                             : jarak start pahat                 la    = 4 mm
                             : Putaran                              n     = 600 rpm
                             : besar pemakanan              f      = 0,05 mm/putaran
                             : diameter awal                     D    = 48 mm
                             : diameter akhir                    d     = 42 mm
Ditanyakan          : waktu proses bubut rata     tm   = …..?
Penyelesaian:
sedangkan:
Panjang total bubut (L)            = panjang pembubutan (l) + jarak start pahat (la)
                                                   = 55 mm + 4 mm
                                                   = 59 mm
Kecepatan pemakanan (F)      = besar pemakanan (f) x putaran (n)
                                                   = 0,05 mm/putaran x 600 rpm
                                                   = 30 mm/menit
Maka                                  
                                                   

4)  Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D)= 52 mm akan dibubut muka (facing) dengan jarak star pahat (a)= 3 mm. Data parameter pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin (n)= 600 putaran/menit, dan pemakanan dalam satu putaran (f)= 0,2 mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan proses pembubutan muka (facing) sesuai data diatas, apabila pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/ proses?.
Diketahui             : diameter benda                 D     = 52 mm
                             : jarak start pahat                 la    = 3 mm
                             : Putaran                              n     = 600 rpm
                             : besar pemakanan              f      = 0,2 mm/putaran
Ditanyakan          : waktu proses facing           tm    = …..?

Penyelesaian:
sedangkan:
Panjang total bubut muka (L)  = radius benda kerja (r) + jarak start pahat (la)
                                                    = 26 mm + 3 mm
                                                    = 29 mm
Kecepatan pemakanan (F)       = besar pemakanan (f) x putaran (n)
                                                    = 0,02 mm/putaran x 600 rpm
                                                    = 12 mm/menit
Maka                                 
                                          

5)  Sebuah benda kerja akan dilakukan pengeboran sepanjang 28 mm dengan mata bor berdiameter 14 mm. Data parameter pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin (n)= 800 putaran/menit, dan pemakanan dalam satu putaran (f)= 0,04 mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan pengeboran pada mesin bubut sesuai data diatas, apabila pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/proses?
Diketahui            : panjang pengeboran               l      = 28 mm
                             : diameter mata bor                  d     = 14 mm
                             : Putaran                                  n     = 800 rpm
                             : besar pemakanan                  f      = 0,04 mm/putaran
Ditanyakan         : waktu proses pengeboran       tm   = …..?
sedangkan:
Panjang total pengeboran (L)  = jarak pengeboran(l) + 0,3 x ø mata bor
                                                         = 28 mm + 0,3 mm x 14
                                                         = 32,2 mm
Kecepatan pemakanan (F)  = besar pemakanan (f) x putaran (n)
                                                    = 0,04 mm/putaran x 800 rpm
                                                    = 32 mm/menit
Maka                                
                                                 
Soal Uraian 2:
1)    Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menghidupkan dan mematikan sumber utama listrik (power supply)
Ø  Menyalakan power supply bertujuan untuk mengalirkan arus listrik dari sumber tenaga kepada mesin.
Ø  Sebelum menyalakan sumber utama listrik (power supply) kita harus memastikan bahwa tuas-tuas mesin dalam keadaan netral, posisi eretan tidak berdekatan dengan spindle utama dan pastikan kita selalu menggunakan alas kaki yang standart
Ø  Pada beberapa jenis mesin, terdapat dua pilihan kekuatan arus pada power supplay, hal ini akan berpengaruh pada pengaturan kecepatan putaran mesin. Biasanya ditandai dengan symbol H (high) dan L (low)

2)    Jelaskan cara menghidupkan dan mematikan mesin, mengatur putaran mesin dan arah putaran mesin.
Ø  Secara umum, mesin bubut mempunyai tuas yang berfungsi untuk menyalakan mesin (memutar sumbu utama) dengan dua pilihan arah putaran. Jika tuas ditekan ke bawah maka putaran akan searah jarum jam dan jika tuas ditarik keatas maka putaran akan berlawanan dengan arah putaran jarum jam
Ø  Ada juga jenis mesin bubut yang menggunakan tombol sebagai alat untuk mengatur arah putaran mesin. 

3)    Jelaskan cara mengatur putaran mesin dan arah putaran mesin.
Ø  Tinggi rendahnya putaran mesin diatur sesuai dengan kondisi pekerjaan yang akan dilakukan. Setiap mesin bubut dilengkapi dengan susunan roda gigi (gear box) beserta tuas pengatur yang memungkinkan mesin bisa digunakan dengan putaran tinggi atau rendah. Untuk mengatur putaran mesin kita bisa mengikuti petunjuk yang tertera pada tabel mesin. Biasanya untuk mendapatkan putaran tertentu kita harus mengkombinasikan posisi-posisi lebih dari satu tuas

Ø  Pemindahan tuas-tuas pengatur putaran harus dalam keadaan mesin berhenti

Ø  Jika mengalami kesulitan dalam memindah tuas, spindle/cekam perlu diputar menggunakan tangan sambil menggerakkan tuas pengatur kecepatan

4)    Jelaskan teknik mengoperasikan eretan memanjang/ lintang secara manual/ otomatis
Ø  Eretan memanjang dan eretan melintang dilengkapi tuas pemutar manual yang terletak pada apron. Tuas pemutar untuk eretan memanjang selalu lebih besar daripada tuas pemutar eretan melintang dan letaknya berada di bawah tuas pengatur eretan melintang
Ø  Untuk menjalankan eretan secara manual kita dapat memutar tuas-tuas tersebut sesuai dengan kondisi pekerjaan.
Ø  Untuk menjalankan eretan secara otomatis, kita harus memposisikan tuas-tuas pengatur sesuai dengan petunjuk arah gerakan yang kita inginkan
Ø  Sebelum melakukan penyayatan secara otomatis, pastikan tuas otomatis yang akan kita masukkan adalah benar. Jangan sampai terjadi ketika kita akan melakukan pembubutan panjang, justru tuas otomatis eretan melintang yang dimasukkan, tentu akan sangat fatal akibatnya


5)    Bagaimanakah teknik mengatur feeding dan arah pemakanan mesin untuk keperluan pembubutan rata dan ulir secara otomatis?
Ø  Pada setiap mesin bubut terdapat table petunjuk untuk mengatur kecepatan pemakanan pada pembubutan rata dan juga petunjuk untuk melakukan pengaturan pada pembuatan ulir
Ø  Feeding diatur sesuai dengan keperluan proses bubut. Untuk proses roughing (pekerjaan kasar) kita bias mengatur feeding relative lebih cepat. Sedangkan untuk finishing (pekerjaan halus) feeding diatur lebih lambat
Ø  Selain itu masih ada beberapa factor yang berkaitan dengan pengaturan feeding ini yaitu putaran mesin, tebal penyayatan, jenis bahan pahat dan proses pendinginan


Soal Uraian 3:
1)     Pada saat mengoperasikan mesin bubut harus menggunakan pakaian kerja yang standar. Jelaskan!
Ø  Pakaian kerja yang standar melindungi operator mesin dari bahaya yang dapat timbul selama proses produksi
Ø  Pakaian kerja yang standar akan memberikan kenyamanan pada operator sehinga bisa bekerja dengan baik
2)     Pada saat mengoperasikan mesin bubut harus menggunakan kaca mata pengaman yang standar. Jelaskan!.
Ø  Kaca mata standar melindungi operator dari kemungkinan adanya tatal yang mengarah ke mata
3)     Pada saat mengoperasikan mesin bubut harus menggunakan sepatu kerja yang standar. Jelaskan!.
Ø  Sepatu kerja yang standar melindungi operator dari kemungkinan adanya benda berat atau tajam yang bias mengenai kaki
Ø  Sepatu standar juga melindungi operator dari sengatan listrik jika terjadi adanya kebocoran arus pada alat
4)     Pada saat menarik beram/tatal yang memlilit harus menggunakan pengait. Jelaskan!.
Ø  Tatal pada proses bubut adalah benda yang tajam dan panas. Jika mengenai tangan bisa menyebabkan luka
5)     Pada saat menempatkan peralatan termasuk alat ukur tidak boleh semabarangan. Jelaskan?
Ø  Penempatan peralatan bubut harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan operator untuk mengambil dan meletakkan kembali pada saat proses produksi berlangsung. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap efisienfi waktu produksi
Ø  Penempatan peralatan yang baik dan sesuai prosedur standar akan menjaga usia peralatan lebih lama
Ø  Alat ukur adalah benda yang sangat vital bagi operator mesin. Kepresisian benda kerja yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kepresisian alat ukur yang digunakan
Ø  Untuk menjamin agar alat ukur ini terjaga kepresisiannya maka alat ukur harus diletakkan pada tempat yang rata, dalam keadaan mulut tertutup, tidak boleh ditumpuk atau menumpuk dengan benda lainnya
Ø  Selain itu, alat ukur harus dijaga karena harganya relative mahal

6)     Pada saat mesin bubut tidak dioperasikan tidak boleh menempatkan kunci cekam pada chuck mesin. Jelaskan?
Ø  Kunci chuck yang menancap pada lubang chuck bisa terlempar ketika mesin berputar, hal ini sangat sering terjadi di tempat-tempat praktek bubut
7)     Dilarang berkerumanan disekitar mesin bubut tanpa alat pelindung. Jelaskan?
Ø  Pada pekerjaan mesin bubut terdapat banyak tatal yang terlempar keluar. Tatal ini sangat tajam dan panas sehingga sangat berbahaya jika mengenai orang lain yang tanpa memakai pelindung
Ø  Berkerumun di sekitar mesin bubut juga bias mengurangi konsentrasi operator
8)     Dilarang membiarkan air pendingan dan tatal berserakan dilantai. Jelaskan?
Ø  Air pendingin dan tatal yang berserakan di lantai bisa menyebabkan lantai licin sehingga membahayakan orang yang beraktifitas di tempat itu. Tatal hasil kerja mesin bubut adalah benda tajam yang sangat berbahaya, jika dibiarkan berserakan di lantai bias melukai orang lain

9)     Dilarang menggunakan sarung tangan pada saat mengoperasikan mesin bubut. Jelaskan?
Ø  Dalam mengoperasiakn mesin bubut kita berhadapan dengan mesin yang berputar dalam kecepatan tinggi dan memiliki tenaga yang besar. Penggunaan sarung tangan sangat dilarang karena sarung tangan bisa tersangkut pada pada benda kerja yang sedang berputar dan akibatnya akan sangat fatal

10)  Dilarang membuang beram/ tatal hasil proses pemotongan pada proses pembubutan sembarangan. Jelaskan?
Ø  Tatal hasil proses bubut adalah benda yang sangat tajam dan panas. Jika dibuang sembarangan dikhawatirkan akan melukai orang yang beraktifitas di sekitar mesin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGANTAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PENGENALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BAGIAN I PENDAHULUAN       A.     K   K3 Konsep   lama 1.       Kecelakaan   meru...