Pada sesi ini akan dipelajari materi sebagai berikut :
1.
Kecepatan potong (Cutting speed - Cs )
2.
Kecepatan Pemakanan (Feed - F)
3.
Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolution Per Menit -
Rpm)
5.
Prosedur Penerapan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
(K3L) Pada Pengoperasian Mesin Bubut
6.
Kegiatan yang harus dilakukan
7.
Kegiatan yang Tidak boleh dilakukan
TEKNIK
PEMESINAN BUBUT
Nama : AHMAD SAYUTHI, S.Pd PB : KELAS A MADIUN
Soal
Uraian 1 :
1) Sebuah baja lunak
berdiameter (Æ) 35 mm,
akan dibubut dengan kecepatan potong (Cs) 22 meter/menit. Pertanyaannya adalah:
Berapa besar putaran mesinnya ?.
Diketahui :
Diameter benda kerja, D = 35 mm
:
kecepatan potong, Cs = 22 m/menit (22000 mm/menit)
Ditanyakan :
Putaran n = …..
Penyelesaian:
2) Sebuah benda
kerja akan dibubut dengan putaran mesinnya (n) 700 putaran/menit dan besar
pemakanan (f) 0,25 mm/putaran. Pertanyaannya adalah: Berapa besar kecepatan
pemakanannya ?.
Diketahui :
Besar pemakanan f = 0,25 mm/putaran
:
Putaran n = 700 rpm
Ditanyakan :
Kecepatan pemakanan F = …..
Penyelesaian:
Kecepatan pemakanan (F) = Besar pemakanan (f) x putaran (n)
=
0,25 x 700
=
175 mm/menit
3) Sebuah benda
kerja dengan diameter terbesar (D)= 48 mm akan dibubut rata menjadi (d)= 42 mm
sepanjang (l)= 55, dengan jarak start pahat (la)= 4 mm. Data-data parameter
pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin (n)= 600 putaran/menit,
dan pemakanan mesin dalam satu putaran (f)= 0,05 mm/putaran.
Pertaanyannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk
melakukan proses pembubutan rata sesuai data diatas, apabila pemakanan
dilakukan satu kali pemakanan/proses?.
Diketahui :
panjang pembubutan l = 55 mm
: jarak start pahat la = 4 mm
:
Putaran n = 600 rpm
:
besar pemakanan f = 0,05 mm/putaran
:
diameter awal D = 48 mm
:
diameter akhir d = 42 mm
Ditanyakan :
waktu proses bubut rata tm = …..?
Penyelesaian:
sedangkan:
Panjang total bubut (L) = panjang pembubutan (l) + jarak start
pahat (la)
=
55 mm + 4 mm
=
59 mm
Kecepatan pemakanan (F) = besar pemakanan (f) x putaran (n)
=
0,05 mm/putaran x 600 rpm
=
30 mm/menit
Maka
4) Sebuah benda
kerja dengan diameter terbesar (D)= 52 mm akan dibubut muka (facing) dengan jarak star pahat (ℓa)= 3 mm. Data parameter pemesinannya
ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin (n)= 600 putaran/menit, dan pemakanan
dalam satu putaran (f)= 0,2 mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk
melakukan proses pembubutan muka (facing) sesuai data diatas, apabila pemakanan dilakukan satu kali
pemakanan/ proses?.
Diketahui :
diameter benda D = 52 mm
: jarak start pahat la = 3 mm
:
Putaran n = 600 rpm
:
besar pemakanan f = 0,2 mm/putaran
Ditanyakan :
waktu proses facing tm = …..?
Penyelesaian:
sedangkan:
Panjang total bubut muka (L) = radius benda kerja (r) + jarak start pahat
(la)
=
26 mm + 3 mm
=
29 mm
Kecepatan pemakanan (F) = besar pemakanan (f) x putaran (n)
=
0,02 mm/putaran x 600 rpm
=
12 mm/menit
Maka
5) Sebuah benda
kerja akan dilakukan pengeboran sepanjang 28 mm dengan mata bor berdiameter 14
mm. Data parameter pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin (n)=
800 putaran/menit, dan pemakanan dalam satu putaran (f)= 0,04 mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk
melakukan pengeboran pada mesin bubut sesuai data diatas, apabila pemakanan
dilakukan satu kali pemakanan/proses?
Diketahui :
panjang pengeboran l = 28 mm
: diameter mata bor d = 14 mm
:
Putaran n
= 800 rpm
:
besar pemakanan f = 0,04 mm/putaran
Ditanyakan :
waktu proses pengeboran tm = …..?
sedangkan:
Panjang total pengeboran (L) = jarak pengeboran(l) + 0,3 x ø mata bor
=
28 mm + 0,3 mm x 14
=
32,2 mm
Kecepatan pemakanan (F) = besar pemakanan (f) x putaran (n)
=
0,04 mm/putaran x 800 rpm
=
32 mm/menit
Maka
Soal Uraian 2:
1)
Jelaskan hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menghidupkan dan mematikan sumber utama listrik
(power supply)
Ø
Menyalakan power supply bertujuan untuk
mengalirkan arus listrik dari sumber tenaga kepada mesin.
Ø
Sebelum menyalakan sumber utama listrik (power supply)
kita harus memastikan bahwa tuas-tuas mesin dalam keadaan netral, posisi eretan
tidak berdekatan dengan spindle utama dan pastikan kita selalu menggunakan alas
kaki yang standart
Ø
Pada beberapa jenis mesin, terdapat dua pilihan kekuatan
arus pada power supplay, hal ini akan berpengaruh pada pengaturan kecepatan
putaran mesin. Biasanya ditandai dengan symbol H (high) dan L (low)
2)
Jelaskan cara menghidupkan
dan mematikan mesin, mengatur putaran mesin dan arah putaran mesin.
Ø
Secara umum, mesin bubut mempunyai tuas yang berfungsi
untuk menyalakan mesin (memutar sumbu utama) dengan dua pilihan arah putaran. Jika
tuas ditekan ke bawah maka putaran akan searah jarum jam dan jika tuas ditarik
keatas maka putaran akan berlawanan dengan arah putaran jarum jam
Ø
Ada juga jenis mesin bubut yang menggunakan tombol
sebagai alat untuk mengatur arah putaran mesin.
3)
Jelaskan cara mengatur
putaran mesin dan arah putaran mesin.
Ø
Tinggi rendahnya putaran mesin diatur sesuai dengan kondisi
pekerjaan yang akan dilakukan. Setiap mesin bubut dilengkapi dengan susunan
roda gigi (gear box) beserta tuas pengatur yang memungkinkan mesin bisa
digunakan dengan putaran tinggi atau rendah. Untuk mengatur putaran mesin kita bisa
mengikuti petunjuk yang tertera pada tabel mesin. Biasanya untuk mendapatkan
putaran tertentu kita harus mengkombinasikan posisi-posisi lebih dari satu tuas
Ø
Pemindahan tuas-tuas pengatur putaran harus dalam keadaan
mesin berhenti
Ø
Jika mengalami kesulitan dalam memindah tuas,
spindle/cekam perlu diputar menggunakan tangan sambil menggerakkan tuas
pengatur kecepatan
4)
Jelaskan teknik
mengoperasikan eretan memanjang/ lintang secara manual/ otomatis
Ø
Eretan memanjang dan eretan melintang dilengkapi tuas
pemutar manual yang terletak pada apron. Tuas pemutar untuk eretan memanjang
selalu lebih besar daripada tuas pemutar eretan melintang dan letaknya berada
di bawah tuas pengatur eretan melintang
Ø
Untuk menjalankan eretan secara manual kita dapat memutar
tuas-tuas tersebut sesuai dengan kondisi pekerjaan.
Ø
Untuk menjalankan eretan secara otomatis, kita harus
memposisikan tuas-tuas pengatur sesuai dengan petunjuk arah gerakan yang kita
inginkan
Ø
Sebelum melakukan penyayatan secara otomatis, pastikan
tuas otomatis yang akan kita masukkan adalah benar. Jangan sampai terjadi
ketika kita akan melakukan pembubutan panjang, justru tuas otomatis eretan
melintang yang dimasukkan, tentu akan sangat fatal akibatnya
5)
Bagaimanakah
teknik mengatur feeding dan arah pemakanan mesin untuk keperluan pembubutan
rata dan ulir secara otomatis?
Ø
Pada setiap mesin bubut terdapat table petunjuk untuk mengatur
kecepatan pemakanan pada pembubutan rata dan juga petunjuk untuk melakukan
pengaturan pada pembuatan ulir
Ø
Feeding diatur sesuai dengan keperluan proses bubut.
Untuk proses roughing (pekerjaan kasar) kita bias mengatur feeding relative
lebih cepat. Sedangkan untuk finishing (pekerjaan halus) feeding diatur lebih
lambat
Ø
Selain itu masih ada beberapa factor yang berkaitan
dengan pengaturan feeding ini yaitu putaran mesin, tebal penyayatan, jenis
bahan pahat dan proses pendinginan
Soal Uraian 3:
1)
Pada saat
mengoperasikan mesin bubut harus menggunakan pakaian kerja yang standar.
Jelaskan!
Ø
Pakaian kerja yang standar melindungi operator mesin dari
bahaya yang dapat timbul selama proses produksi
Ø Pakaian kerja
yang standar akan memberikan kenyamanan pada operator sehinga bisa bekerja
dengan baik
2)
Pada saat
mengoperasikan mesin bubut harus menggunakan kaca mata pengaman yang standar.
Jelaskan!.
Ø Kaca mata standar
melindungi operator dari kemungkinan adanya tatal yang mengarah ke mata
3)
Pada saat
mengoperasikan mesin bubut harus menggunakan sepatu kerja yang standar.
Jelaskan!.
Ø Sepatu kerja yang
standar melindungi operator dari kemungkinan adanya benda berat atau tajam yang
bias mengenai kaki
Ø Sepatu standar
juga melindungi operator dari sengatan listrik jika terjadi adanya kebocoran
arus pada alat
4)
Pada saat menarik
beram/tatal yang memlilit harus menggunakan pengait. Jelaskan!.
Ø Tatal pada proses
bubut adalah benda yang tajam dan panas. Jika mengenai tangan bisa menyebabkan
luka
5)
Pada saat
menempatkan peralatan termasuk alat ukur tidak boleh semabarangan. Jelaskan?
Ø Penempatan
peralatan bubut harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan operator untuk
mengambil dan meletakkan kembali pada saat proses produksi berlangsung. Hal ini
tentu akan berpengaruh terhadap efisienfi waktu produksi
Ø Penempatan
peralatan yang baik dan sesuai prosedur standar akan menjaga usia peralatan
lebih lama
Ø Alat ukur adalah benda
yang sangat vital bagi operator mesin. Kepresisian benda kerja yang dihasilkan
sangat dipengaruhi oleh kepresisian alat ukur yang digunakan
Ø Untuk menjamin agar alat ukur ini terjaga kepresisiannya
maka alat ukur harus diletakkan pada tempat yang rata, dalam keadaan mulut
tertutup, tidak boleh ditumpuk atau menumpuk dengan benda lainnya
Ø Selain itu, alat
ukur harus dijaga karena harganya relative mahal
6)
Pada saat mesin
bubut tidak dioperasikan tidak boleh menempatkan kunci cekam pada chuck mesin. Jelaskan?
Ø Kunci chuck yang
menancap pada lubang chuck bisa terlempar ketika mesin berputar, hal ini sangat
sering terjadi di tempat-tempat praktek bubut
7)
Dilarang
berkerumanan disekitar mesin bubut tanpa alat
pelindung. Jelaskan?
Ø
Pada pekerjaan mesin bubut terdapat banyak tatal yang
terlempar keluar. Tatal ini sangat tajam dan panas sehingga sangat berbahaya
jika mengenai orang lain yang tanpa memakai pelindung
Ø Berkerumun di
sekitar mesin bubut juga bias mengurangi konsentrasi operator
8)
Dilarang membiarkan air pendingan dan tatal
berserakan dilantai. Jelaskan?
Ø Air pendingin dan
tatal yang berserakan di lantai bisa menyebabkan lantai licin sehingga
membahayakan orang yang beraktifitas di tempat itu. Tatal hasil kerja mesin
bubut adalah benda tajam yang sangat berbahaya, jika dibiarkan berserakan di
lantai bias melukai orang lain
9)
Dilarang menggunakan sarung tangan pada saat
mengoperasikan mesin bubut. Jelaskan?
Ø Dalam
mengoperasiakn mesin bubut kita berhadapan dengan mesin yang berputar dalam
kecepatan tinggi dan memiliki tenaga yang besar. Penggunaan sarung tangan
sangat dilarang karena sarung tangan bisa tersangkut pada pada benda kerja yang
sedang berputar dan akibatnya akan sangat fatal
10)
Dilarang membuang beram/ tatal hasil proses
pemotongan pada proses pembubutan sembarangan. Jelaskan?
Ø Tatal hasil
proses bubut adalah benda yang sangat tajam dan panas. Jika dibuang sembarangan
dikhawatirkan akan melukai orang yang beraktifitas di sekitar mesin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar