02. Bagian-bagian Utama Mesin Bubut Standar,
03. Perlengkapan Mesin Bubut Standar
04. Ukuran/Spesifikasi Mesin Bubut Standar
05. Bor Senter (Centre Drill),
06. Mata Bor (Twist Drill)
07. Kontersing (Counttersink),
08. Konter Bor (Counter Bore)
09. Rimer Mesin (Reamer Machine),
10. Kartel (Knurling)
11. Pahat Bubut
12. Klasifikasi Pahat Bubut
13. Geometris Pahat Bubut14. Kerusakan pada pahat bubut
BERIKUT INI CONTOH HASIL PENGERJAAN SOAL-SOAL URAIAN:
1.
Amati
soal uraian bagian 5 dibawah, selanjutnya jawaban dengan singkat.
a. Sebutkan lima
unsur yang berpengaruh terhadap performa pahat bubut.
1.
Vanadium
2.
Wolfram
3.
Chromium
4.
Molybdenum
5.
Cobalt
b. Sebutkan minimal
lima jenis pahat bubut bila dilhat dari
materialnya, dan jelaskan fungsinya
1.
Baja Karbon
Hanya dapat digunakan pada
proses bubut dengan kecepatan potong rendah (10m/menit) dan hanya dapat
digunakan memotong baja lunak dan kayu
2.
Baja Kecepatan Tinggi(
HighSpeed Steel - HSS)
Bahan pahat jenis ini
dapat digunakan untuk pada proses bubut dengan kecepatan potong yang cukup
tinggi
3.
Carbide
Carbide memiliki kekerasan
dan sifat tahan panas lebih tinggi daripada HSS. Namun bahan ini rentan
terhadap perubahan suhu yang drastis dari sangat panas ke sangat dingin yang
dapat membuatnya retak
4.
Cubic Boron Nitride (CBN)
Bahan pahat ini memiliki
ketahanan panas lebih tinggi disbanding bahan pahat yang lain
5.
Intan
c. Pahat bubut
memiliki empat sifat, sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan
sifat-sifat yang dimiliki pahat bubut tersebut!
1.
Keras
Prinsip utama dari alat
potong adalah memiliki kekerasan lebih tinggi daripada benda kerja yang
dipotong.
2.
Ulet
Sifat ulet pada alat
potong diperlukan untuk meredam adanya getaran atau beban kejut yang mungkin
terjadi saat proses pemotongan.
3.
Tahan panas
Pada proses pemotongan
pada mesin bubut selalu timbul panas yang tinggi yang disebabkan adanya gesekan
antara pisau potong dan benda kerja. Panas yang tinggi ini tentu bias
menurunkan performa kerja pahat bubut, tergantung pada jenis bahan pahat yang
digunakan
4.
Tahan aus
Gesekan yang terjadi
antara pahat dengan benda kerja bias mengakibat keausan pada ujung mata pahat.
Sifat tahan aus ini erat kaitannya dengan sifat tahan panas dan sifat kekerasan
pahat
d. Bila dilihat dari
letak/posisi penyayatnnya pahat bubut ada dua jenis, sebutkan dan jelaskan
penggunaannya.
1.
Pahat bubut luar
Digunakan untuk menyayat
bagian luar/permukaan benda kerja sehingga diameter luar benda menjadi semakin
kecil
2.
Pahat bubut dalam
Digunakan untuk menyayat
bagian dalam/lubang pada benda kerja sehingga diameter lubang menjadi semakin
besar
e. Bila dilihat dari
keperluan pekerjaan pahat bubut ada dua jenis, sebutkan dan jelaskan
penggunaannya
1.
Pahat kasar (roughing)
Digunakan untuk proses
penyayatan awal sebelum mencapai diameter yang diinginkan. Dengan menggunakan
pahat ini diharapkan proses penyayatan awal dapat dilakukan dengan lebih cepat
2.
Pahat finishing
Pahat finishing digunakan
pada saat penyayatan terakhir yaitu ketika diameter yang diinginkan telah
tercapai
f.
Bila dilihat dari letak posisi alat potongnya pahat bubut
ada dua jenis, sebutkan dan jelaskan penggunaannya
1.
Pahat Kanan
Pahat kanan adalah pahat
yang mempunyai mata
potong yang sisi potongnya menghadap
kekanan apabila pahat
mata potongnya
dihadapkan kearah kita.
Penggunaannya untuk mengerjakan benda kerja dari arah kanan ke arah kiri, atau
menuju kearah kepala tetap/ cekam.
2.
Pahat Kiri
Pahat kiri
adalah pahat yang
mempunyai mata potong
yang sisi
potongnya menghadap kekiri
apabila pahat mata potongnya dihadapkan kearah
kita. Penggunaannya untuk
untuk mengerjakan benda kerja
dari arah kiri ke arah kanan, atau menuju kearah kepala lepas.
g. Bila dilihat dari
fungsinya pahat bubut ada enam jenis, sebutkan dan jelaskan penggunaannya
1.
Pahat Rata
Pahat bubut
jenis ini digunakan
untuk membubut permukaan rata
pada bidang memanjang. Sistem kerjanya adalah dengan menggerakkan pahat
dari ujung luar
benda kerja kearah
cekam atau sebaliknya
tergantung pahat kanan atau kiri.
2.
Pahat Sisi/ Muka
Pahat bubut jenis
ini yang digunakan untuk membubut pada permukaan benda kerja.
Sistem kerjanya adalah
dengan menggerakkan dari tengah benda
kerja kearah keluar
atau sebaliknya tergantung
dari arah putarannya.
3.
Pahat Potong
Pahat jenis
ini digunakan khusus
untuk memotong suatu
benda kerja hingga ukuran panjang
tertentu.
4.
Pahat Alur
Pahat jenis
ini digunakan untuk membentuk profil alur pada permukaan benda kerja.
Bentuk tergantung dari pahat alur yang digunakan.
5.
Pahat Champer
Pahat jenis
ini digunakan untuk
menchamper pada ujung
permukaan benda kerja. Besar sudut champer pada umumnya 45º
6.
Pahat Ulir
Pahat jenis
ini digunakan untuk
membuat ulir pada
permukaan benda kerja, baik
pembuatan ulir dalam maupun ulir luar.
h. Sebutkan minimal lima buah jenis pahat bubut standar ISO
berikut fungsinya
1.
Pahat ISO 2
Pahat ISO
2 digunakan untuk
pembubutan memanjang dan
melintang (pembubutan
permukaan/ facing) dengan
hasil sudut bidangnya
(plane angle) sebesar 45º.
Pahat jenis ini
juga dapat digunakan
untuk membubut champer atau menghilangkan ujung bidang yang tajam (debured).
2.
Pahat ISO 6
Pahat ISO
6 digunakan untuk
proses pembubutan memanjang
dengan hasil sudut bidangnya (plane
angle) sebesar 90º,
sehingga pada proses pembubutan
bertingkat yang selisih diameternya tidak terlalu besar dan hasil sudut bidangnya
dikehendaki siku (90º) pahatnya tidak
perlu digerakkan menjahui sumbu
senter.
3.
Pahat ISO 7
Pahat ISO 7 digunakan
untuk proses pembubutan alur menuju sumbu center dengan hasil sudut bidangnya
(plane angle) sebesar0º. Pahat
jenis ini dapat juga digunakan
untuk memotong pada benda kerja yang memilki diameter nominal tidak lebih dari
dua kali lipat panjang mata pahatnya.
4.
Pahat ISO 8
Pahat ISO
8 digunakan untuk
proses pembesaran lubang
tembus dengan hasil sudut
bidangnya (plane angle) sebesar 75º.
5.
Pahat ISO 9
Pahat ISO
9 digunakan untukproses
pembesaran lubang tidak
tembus dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 95o
.
i.
Sebutkan minimal lima buah jenis pahat bubut standar DIN berikut fungsinya
1.
Pahat DIN 4971
Pahat DIN 4971 fungsinya
sama dengan pahat ISO 1, yaitu digunakan untuk proses pembubutan memanjang
dengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 75°.
Pada umumnya
pahat jenis ini
digunakan untuk membubut
pengasaran yang hasil
sudut bidangnya tidak memerlukan siku atau 90º.
2.
Pahat DIN 4972
Pahat DIN 4972 fungsinya
sama dengan pahat ISO 2, yaitu digunakan untuk pembubutan memanjang
dan melintang (pembubutan
permukaan/ facing) dengan
hasil sudut bidangnya (plane angle)
sebesar 45º. Pahat jenis ini
juga dapat digunakan untuk membubut champer atau menghilangkan ujung
bidang yang tajam (debured).
3.
Pahat DIN 4973
Pahat DIN 4973 fungsinya
sama dengan pahat ISO 8, yaitu digunakan untuk proses pembesaran lubang
tembusdengan hasil sudut bidangnya (plane angle) sebesar 75º.
4.
Pahat DIN 4974
Pahat DIN 4974 fungsinya
sama dengan pahat ISO 9, yaitu digunakan untuk proses pembesaran
lubang tak tembus
dengan hasil sudut
bidangnya (plane angle) sebesar
95°
5.
Pahat DIN 4975
Pahat DIN
4975 digunakan untuk
pembubutan finising arah
memanjang dengan hasil sudut bidangnya
(plane angle) sebesar 45º. Pahat
jenis ini juga apat digunakan untuk membubut champer
atau menghilangkan ujung bidang yang tajam (debured).
j.
Sebutkan material bahan pahat bubut minimal lima buah
Baja carbon, high speed
steel, carbide, keramik, intan
k. Hitung sudut
kebebasan pahat ulir, untuk
mengulir M20x2
l.
Ketinggian pemasangan pahat bubut terhadap sumbu senter,
akan berpengaruh terhadap geometrinya . Jelaskan perubahan geometri yang
terjadi pada pahat bubut apabila:
·
Pada saat pembubutan luar, ketinggiannya pahatnya dibawah
sumbu senter.
Pada kondisi ini ada
perubahan geometrisnya sebagai berikut:
› Sudut bebas (α), menjadi lebih besar.
› Sudut garuk (φ), menjadi lebih kecil.
·
Pada saat pembubutan luar, ketinggiannya pahatnya diatas
sumbu senter.
Pada kondisi ini ada
perubahan sudut yaitu:
› Sudut bebas (α), menjadi lebih kecil.
› Sudut garuk (φ), menjadi lebih besar.
·
Pada saat pembubutan dalam, ketinggiannya pahatnya
dibawah sumbu senter.
Pada kondisi ini ada
perubahan geometrisnya sebagai berikut:
› Sudut Bebas (α), menjadi lebih kecil.
› Sudut Garuk (φ), menjadi lebih besar.
·
Pada saat pembubutan dalam, ketinggiannya pahatnya diatas
sumbu senter.
Pada kondisi ini ada
perubahan geometrisnya sebagai berikut:
› Sudut bebas (α), menjadi lebih besar.
› Sudut garuk (φ), menjadi lebih kecil.
Terimakasih Jawabannya...
BalasHapusSangat membantu...
Terima kasih
semoga bermanfaat
HapusTerima kasih banyak jawaban nya yaa...
BalasHapusTerimakasih jwban nya
BalasHapusAda yang salah cok
BalasHapus